11 January, 2017

TUGAS 4 : Trend SI/TI Dalam Bidang Kesehatan

A.   PERKEMBANGAN
Perkembangan teknologi telah merubah bagaimana cara kita hidup dan bekerja. Perkembangan teknologi informasi dunia yang begitu pesat sekarang ini telah merambah ke berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita juga dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Salah satu cara memanfaatkan perkembangan teknologi informasi adalah penggunaan komputer di berbagai bidang kehidupan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian Nielsen pada Agustus 2009, 276.9 juta orang menggunakan e-mail di seluruh Amerika, beberapa negara Eropa, Australia, dan Brazil, meningkat hingga 20 percent dibandingkan tahun 2008. Para pekerja, ibu rumah tangga, manajer, dan para remaja menggunakan internet untuk mengirim email, menelusuri internet, mencari data, bersosialisasi, bahkan bermain games.
Penggunaan komputer saat ini sudah mempengaruhi hampir di seluruh aspek kehidupan. Komputer merupakan perangkat elektronik yang tidak lagi asing bagi masyarakat dunia. Saat ini hampir seluruh bidang pekerjaan menggunakan komputer untuk membantu seseorang dalam pekerjaannya. Disisi lain kita menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia khususnya pada era globalisasi sekarang ini.


     B.   PERANAN DAN PENERAPAN KOMPUTER DALAM BIDANG                            KESEHATAN
Dalam bidang kesehatan, komputer sangat berperan penting. Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam hal ini misalnya rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lain sebagainya.
§  Bidang administrasi
Dengan adanya komputer di dalam dunia administrasi sangat membantu di dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa komputer, akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya data – data pasien, stok obat, dan data – data lainnya yang dimiliki oleh rumah sakit. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data – data pasien, stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan mudah dan praktis untuk dilakukan. Dengan adanya penggunaan komputer dan sistem – sistem yang canggih di dalamnya sangat mempermudah jalannya suatu sistem di rumah sakit tersebut.
§  Bidang farmasi
Dalam bidang obat – obatan komputer juga berperan sangat penting dalam farmasi, misalnya untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya, misalnya Panadol, Feminax, Ponstan adalah obat penahan rasa sakit.
§  Mendiagnosa suatu penyakit
Dengan adanya komputer DNA yang sudah di rancang khusus di dalam bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit.
§  Memonitoring status pasien
Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.
§  Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah bergantung pada penggunaan komputer. Penggunaan komputer dapat memaksimalkan hasil penelitian, karena dengan adanya komputer penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail. Misalnya penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA, dan lain sebagainya.
§  Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Untuk dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan begitu banyak alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih bergantung pada perangkat komputer sebagai sarana untuk penyaluran data ataupun gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki peranan yang vital juga dalam melihat dan menganalisa organ – organ tubuh manusia tersebut.
     C.   MANFAAT PENERAPAN KOMPUTER DALAM BIDANG KESEHATAN

      Seperti yang telah dijabarkan di atas, peranan dan aplikasi komputer dalam bidang kesehatan sangatlah banyak. Komputer secara tidak langsung telah membantu manusia untuk mengetahui penyakit yang dideritanya hingga sampai pada tahap penyembuhan.
Sebagai kesimpulannya, manfaat dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain sebagai berikut :
§  Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok
§  Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
§  Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit pasien
§  Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan
§  Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat dan mudah
§  Mendeteksi DNA seseorang
§  Mengecek dan mengethaui hasil tes darah di laboratorium
§  Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis



    D.   SISTEM E-HEALTH


Pengertian
        Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, sehingga mendorong adanya inovasi dan perubahan yang melibatkan eksperimen dalam berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan yang menerapkan penggunaan computer dalam kegiatannya atau yang biasa dikenal dengan istilah E-Health.
E-Health atau Electronic Health adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi termasuk pula elektronika, telekomunikasi, computer dan informatika untuk memproses berbagai jenis informasi kedokteran, guna melaksanakan pelayanan klinis (diagnose atau terapi), adaministrasi serta pendidikan. Dalam E-health factor jarak tidak dipersoalkan karena semua kegiatannya di lakukan melalui koneksi data dan secara realtime.

Diagram Sederhana System E-Health
        Secara sederhana sistem E-Health terdiri atas sejumlah “Stasiun Medis” yang satu sama lain dihubungkan dalam suatu jaringan (Network). Suatu stasiun medis sendiri dapat terdiri atas :
1.     Komputer dengan perangkat lunak di dalamnya
2.     Sebuah perangkat antar-muka pasien
3.     Sejumlah instrument biomedika (tergantung keperluan)
4.     Sebuah perangkat antar-muka pengguna (berikut alat input output yang digunakan)
5.     Jaringan dan perangkat telekomunikasi yang tersedia.
Pada dasarnya setiap stasiun medis dapat berhubungan dengan stasiun medis lainnya secara
1.     Real-time (secara sinkron), contohnya saat telekonsultasi antara dokter umum dan dokter spesialis mengenai kasus darurat seorang pasien.
2.     Store and forward, pengiriman informasi dan pembacaannya tidak pada saat yang sama, contohnya dalam penyampaian singkat jumlah rekapitulasi jumlah pasien di suatu puskesmas selama sebulan beserta informasi penting secara singkat.
Maanfaat dan Kendala Dari Penggunaan Sistem E-Health.
        Sistem E-Health ini begitu bermanfaat bagi dunia kesehatan dan kedokteran saat ini, dikarenakan untuk mengimbangi tingginya aktivitas dan penyampaian informasi secara detail dan cepat memang memerlukan penerapan suatu teknologi berbasis komputerisasi, berikut manfaat lain dari penerapan sistem E-Health dalam dunia kedokteran :
1.     Peningkatan efisiensi atau penurunan biaya.
2.     Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
3.     Pembuktian diagnose melalui evaluasi ilmiah
4.     Pemberdayaan pasien dan konsumen
5.     Mendorong terjadinya hubungan yang lebih baik antara pasien dan tenaga kesehatan
6.     Pendidikan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat
7.     Mendorong tumbuhnya komunikasi dan pertukaran informasi antar lembaga pelayanan kesehatan
8.     Perluasan ruang lingkup pelayanan kesehatan.
Dalam pelaksanaan sistem ini perlu dilakukan control pada beberapa masalah atau potensi masalah yang pasti akan timbul saat penerapannya sehingga dapat berjalan dengan baik dan terencana. Berikut masalah yang perlu di atasi :
1.     Kesiapan sumberdaya manusia
2.     Kesiapan organisasi yang terlibat
3.     Budaya kerja
4.     Perkembangan teknologi dan ketersediaan infrastruktur
5.     Masalah birokrasi
6.     Hubungan antara konsumen dan tenaga kesehatan
 Contoh Penerapan E-Health Pada Dunia Kesehatan.

4.1 Sistem Resep Elektronik
        Merupakan sistem komputerisasi penulisan resep obat yang juga dikenal dengan E-Prescription, dimana pada sistem ini dokter menuliskan dan mengirimkan resep kepada bagian farmasi/apotek menggunakan media elektronik menggantikan tulisan tangan dan penggunaan media kertas.
Sistem ini dibuat untuk menghindari terjadinya ROM (Reaksi Obat Merugikan) yang biasa disebabkan oleh adanya kesalahan pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebenarnya hal ini dapat dicegah apabila dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati.
Kesalahan tersebut dapat dibagi dalam 4 fase :
1.     Fase penulisan resep
2.     Fase pembacaan resep
3.     Fase penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas apotek

4.     Fase penggunaan obat oleh pasien 

     E.  BIOINFORMATIKA

        Bioinformatika adalah salah satu cabang baru ilmu biologi yang merupakan perpaduan antara biologi dan teknologi informasi. Menurut Durso (1997) bioinformatika adalah manajemen dan analisis informasi biologis yang disimpan dalam database.
Ilmu ini mengajarkan aplikasi, analisis, dan mengorganisir miliaran bit informasi genetik dalam sel mahluk hidup. Studi bioinformatika terutama didukung uleh studi genomik, biologi komputasi, dan teknologi komputer. Menurut Roderick (lihat Hieter & Boguski, 1997), genomik adalah studi yang berhubungan dengan pemetaan, sekuen, dan analisis genom. Walaupun belum jelas, secara umum Genomik bisa diartikan sebagai penggunaan informasi genom secara sistematis, dengan data eksperimental baru untuk menjawab permasalahan biologis, medis, maupun industri (Jordan, 1999).
Bioinformatika sendiri mencakup kajian yang lebih mendalam dari genomik. Dalam studi bioinformatika digunakan komputer yang mampu menyimpan data dalam jumlah yang sangat banyak dan didukung berbagai macam software untuk menganalisis jutaan data yang berasal dari mahluk hidup.
F.   MANFAAT MEDIA
·         Bidang Sosial
Dalam bidang ini banyak menyita perhatian masyarakat misalnya saja berbagai macam jejaring sosial yang sekarang di minati masyarakat seperti facebook, twitter, skype, yahoo messenger, my space, hello dll. Dengan menggunakan jejaring sosial ini dengan mudah dapat menjalin komunikasid dengan semua user dibelahan dunia manapun.
·         Bidang Industri/Dagang
Dalam bidang ini memudahkan bagi siapa pun yang ingin menawarkan/mempromosikan produk tertentu sehingga tidak susah susah untuk membuka toko dan promosi langsung didepan konsumen, melalui new media pedagang dapat mempromosikan produk nya melalui membuka online shop, bisa melalui facebook, twitter atau kaskus.
·         Bidang Pendidikan
Dalam bidang ini sangat memudahkan bagi pelajar maupun pengajar dalam mendapatkan materi yang di inginkan. Bisa melalui search engine kita bisa mendapatkan segala informasi, atau dengan fasilitas E-book, fasilitas email juga bisa membantu dalan proses mengerjakan tugas atau saling tukar informasi.
·         Bidang Lowongan Kerja
Dalam bidang ini bagi yang ingin mencari pekerjaan cukup searching di internet lalu mendaftar secara online bahkan bisa mengikuti tes masuk secara online juga, tidak perlu lagi susah payah datang dari kantor ke kantor.
G.   TANTANGAN NEW MEDIA
        Sejarah panjang perjalanan media massa di dunia mencatat, tantangan media massa dari zaman ke zaman mengalami pasang surut. Bagaiman kita mengetahui dalam abad pertengahan di Eropa, kehidupan media terkungkung oleh kekuasaan pemerintah monarki yang absolut. Abad 16 adalah abad kegelapan, dimana kekuasaan tentang kebenaran hanya di miliki oleh segelintir orang bijaksana, dan media harus mejadi corong-corong kekuasaan absolut tanpa kritik ( Authoritarian Theory ). Teori pers otoriter ini berinkarnasi pasca revolusi Oktober 1917 di Uni Soviet dengan kemasan yang berbeda tapi dengan isi yang sama. Akarnya adalah kekuasaan yang otoriter dalam bentuk partai Komunis. Pers harus melayani dan menjadi alat kekuasaan partai tanpa kebebasan.
Di Indonesia, media massa jaman Orde Lama sewaktu Presiden Soekarno berkuasa, kehidupan pers kita tumbuh didalam kungkungan sistem pers otoriter yang terselubung. Berita tidak lagi semata-mata menarik, tetapi harus memiliki tujuan yang sejalan dengan cita-cita bangsa untuk menyelesaikan revolusi nasional. Di samping diberlakukanya lembaga SIT ( Surat Izin Tjetak ), pembredelan dan pembrangusan terus berjalan terhadap penerbitan-penerbitan pers yang tidak sejalan dengan politik pemerintah. Selama sistem demokrasi terpimpin dibawah kekuasaan Soekarno, kebebasan pers benar-benar terpasung. Kebebasan pers hanya merupakan angan-angan, setiap harinya surat kabar hanya memuat pidato-pidato para pejabat. Politik seakan-akan wilayah yang hanya boleh dijamah dengan kepala tertunduk. Jika suatu berita politik dianggap tidak menguntungkan pemerintah, bisa saja berita tersebut dikategorikan sebagai anti revolusi, mengancam keselamatan negara, atau subversif.

     H.   ELEMEN MEDIA
1.     Komunikator
Komunikator di sini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. Dalam sebuah media cetak yang namanya komunikator antara lain reporter, copyeditor, fotografer, dan yang lain yang sedikit banyak ikut menentukan proses penyiaran. Individu bisa menjadi kekuatan dominan, tetapi tim khusus, sejumlah staf ahli merupakan komunikator dalam komunikasi massa.
Dengan demikian, komunikator dalam media massa bukan individu, tetapi sekumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain. Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa. Hiebert, Ungurait, dan Bohn (HUB) pernah mengemukakan setidak-tidaknya lima karakteristik:

·         Daya saing (competitiveness),
·         Ukuran dan kompleksitas (size and complexity),
·         Industrialisasi (industrialization),
·         Spesalisasi (specialization),
·         Perwakilan (representation).
2.     Isi
Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam pengelolaan isinya. Sebab, masing-masing media melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial. Bagi Ray Eldon Hiebert dkk (1985) isi media setidak-tidaknya bisa dibagi ke dalam lima kategori yakni:

·         Berita dan informasi,
·         Analisis dan interpretasi,
·         Pendidikan dan sosialisasi,
·         Hubungan masyarakat dan persuasi,
·         Iklan dan bentuk penjualan lain,
·         Hiburan.
3.     Audience
Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain di antaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterimanya.
Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai lima karakteristik sebagai berikut:

·         Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial di antara mereka. Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.
·         Audience cenderung besar. Besar disini berarti tersebar ke berbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa.
·         Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi heterogenitasnya juga tetap ada.
·         Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu sama lain.
·         Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator.
4.     Umpan Balik
Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi, yakni umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung. Umpan balik secara tidak langsung, misalnya bisa ditunjukkan dalam letter to the editor/surat pembaca/pembaca menulis.
Umpan balik merupakan bahan yang direfleksikan kepada sumber/komunikan stelah dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelum dikirimkan. Jadi, komunikan memberikan reaksi kepada komunikator dalam jangka waktu tertentu dan tidak langsung seperti dalam komunikasi tatap muka. Bahkan bisa dikatakan, umpan balik tidak langsung merupakan ciri asli yang dimiliki komunikasi massa.
5.     Gangguan
1.     Gangguan Saluran
Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat kabar. Gangguan juga bisa disebabkan oleh faktor luar. Misalnya, sepanjang menonton acara televisi atau membaca koran ada dua pasang anak-anak yang sedang berkelahi. Instrupsi orang lain ketika kita membaca majalah juga termasuk gangguan.
Salah satu solusi untuk mengatasi adanya gangguan terhadap saluran (misalnya) adalah pengulangan cara yang disajikan. Cara lain untuk mengatasi gangguan adalah dengan mempertajam saluran komunikasi massa. Misalnya, menghindari munculnya gangguan gelombang pada radio dengan meningkatkan kulitas teknologi yang digunakannya, memperpanjang daya hidup baterai, mengoreksi secara detail kesalahan cetak paragraf pada surat kabar sebelum dicetak atau membersihkan kotoran pada layar televisi.
1.     Gangguan Semantik
Semantik bisa diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari tentang tata kalimat. Oleh karena itu, gangguan semantik berarti gangguan yang berhubungan dengan bahasa. Gangguan semantik lebih rumit, kompleks, dan sering kali muncul. Bisa dikatakan, gangguan semantik adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
Di dalam komunikasi antarpersona, kita telah mengetahui gangguan semantik seperti kendala bahasa, perbedaan pendidikan, status sosial ekonomi, tempat tinggal, jabatan, umur, pengalaman, dan minat. Hambatan semantik dalam komunikasi massa berbeda, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dari hambatan yang terjadi pada komunikasi antar pesona.
6.     Gatekeeper
Istilah gatekeeper ini pertama kali dikenalkan oleh Kurt Lewin dalam bukunya Human Relations (1947), seorang ahli psikologi dari Australia pada tahun 1947. Kata tersebut merupakan sebuah istilah yang berasal dari lapangan sosiologi, tetapi kemudian digunakan dalam lapangan penelitian komunikasi massa.
Di dalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah informasi, mereka yang bertugas untuk memengaruhi informasi itu (dalam media massa) bisa disebut dengangatekeeper. Hal itu juga bisa dikatakan, gatekeeper lah yang memberi izin bagi tersebarnya sebuah berita.
Secara umum, peran gatekeeper sering dihubungkan dengan berita, khususnya surat kabar. Editor sering melaksanakan fungsi sebagai gatekeeper ini. Mereka menentukan apa yang dibutuhkan khalayak atau sedikitnya menyediakan bahan bacaan untuk pembacanya. Seoranggatekeeper bisa juga seorang produser film yang mengedit gambar dari gambar aslinya, menyensor, dan sekaligus mana bagian yang tidak sesuai.
7.     Pengatur
Yang dimaksud pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut memengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengatur ini tidak berasal dari dalam media tersebut, tetapi diluar media. Namun demikian, meskipun diluar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengatur tersebut antar lain pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi professional, dan sekelompok penekan, termasuk narasumber, dan pengiklanan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.
Pengatur bukanlah gatekeeper. Wilayah gatekeeper di dalam memengaruhi secara langsung kebijakan media. Sementara itu, pengatur itu di luar media biasanya masyarakat atau pemerintah, tetapi secara tidak langsung ikut memengaruhi kebijakan media.
8.     Filter
Filter adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamat tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia riil yang diterima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter, antara lain fisik, psikologi, budaya, dan yang berkaitan dengan informasi.
Filter dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
·         Filter psikologi,
·         Filter fisik,
·         Filter budaya (warisan budaya, pendidikan, pengalaman kerja, sejarah politik.
Semua filter tersebut akan memengaruhi kuantitas atau kualitas pesan yang diterima dan respons yang dihasilkan. Sementara itu, audience memiliki perbedaan filter satu sama lain (Hiebert, Ungurait, dan Bohn 1985).
A.   CONTOH KASUS SEO (SEARCH ENGINE GOOGLE)
Perusahaan Eceran yang Menjual Asesoris Kamera: Perusahaanyang bernama DCProDirect berhasil menaikkan pendapatannya hingga 24 persen dalam waktu enam bulan melalui SEO, yaitu dengan menggunakan pelayanan yang disebut Inceptor. “Suatu perusahaan teknologi yang spesialisnya membantu perusahaan eceran untuk memasukkan ribuan dari Stock Keeping Units-nya agar terdaftar di situs pencari,” demikian kata Marketing Sherpa. Tantangannya adalah bagaimana melakukan ekspansi pemasaran ke dunia internet tanpa meningkatkan biaya untuk mengonversi prospek menjadi customer. Selanjutnya, perusahaan ini membandingkan tiga strategi pemasaran online, yaitu: iklan banner, direct mail dan SEO. Sebelum melakukan SEO, data pada log file  hanya akan menunjukkan 4 persen dari para pengunjung yang berasal dari situs pencari, lalu akhirnya hanya memberikan kontribusi penjualan kurang dari 1 persen. Setelah itu, dalam waktu enam bulan setelah melakukan SEO, meningkat 24 persen dari penjualan online DCProDirect yang berasal dari para pengunjung yang datang dari situs pencari. Berdasarkan perbandingan tida media promosi, yaitu iklan banner, direct mail, dan SEO perusahaan tersebut mendapati bahwa SEO telah memberikan rasio penjual yang lebih tinggi secara dramatis.

0